Pendahuluan
Internet saat ini menjadi salah satu kebutuhan masyarakat untuk mendukung
setiap aktivirasnya sehari-hari. Di era yang serba digital ini hampir semua
lini kehidupan membutuhkan koneksi internet. Mulai digunakan untuk mengakses
informasi, komunikasi maupun untuk pengembangan usaha dan bisnis. Didukung
dengan sifat kebanyakan orang Indonesia yang cenderung konsumtif, membuat
pertumbuhan kebbutuhan akan permintaan akses internet yang lebih cepat.
Tidak dipungkiri bahwa memang teknologi seluler di dunia berkembang
sangat cepat. Penemu menemukan pengembangan bagaimana cara mengirimkan data
melalui media udara untuk mendukung dan mengarah pada peningkatak kecepatan
akses dan kapasitas data. Dengan adanya kemajuan teknologi telekomunikasi
khususnya seluler di dunia, secara tidak langsung menambah demand masyarakat
Indonesia untuk dapat merasakan teknologi tersebut.
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar. Serta penetrasi pasar
seluler yang masih potensial (existing 50%). Kemudian demand dari masyarakat untuk
menggunakan kecepatan yang lebih tinggi. Maka penggunaan 4G di Indonesia tidak
bisa dibendung lagi.
Kesiapan Penerapan 4G
Sebelum penggelaran jaringan 4G serta launching secara resmi. Tentunya
Indonesia perlu menyiapkan beberapa hal untuk mendukung jaringan 4G di
Indonesia. Persiapan-persiapan tersebut dapat dianalisis dari aspek stakeholder
atau pihak pihak yang berperan dalam penerapan Jaringan 4G di Indonesia.
Stakeholder yang berperan dalam penerapan jaringan 4G di Indonesia daiantaranya
adalah pemerintah, industri telekomunikasi dan IT serta masyarakat pengguna.
A.
Pemerintah
Pemerintah
Indonesia bertugas sebagai pihak yang bertanggung jawab memberi regulasi
terhadap industri yang ada di Indonesia, termasuk industri telekomunikasi.
Regulasi yang diatur diantaranya adalah pengaturan alokasi frekuensi.
Pemerintah juga bertanggung jawab untuk menumbuhkan industri lokal kaitannya
dengan manufaktur telekomunikasi serta industri konten yang secara tidak
langsung mempengaruhi penerapan 4G di Indonesia.
Pasalnya Indonesia
dinilai masih lemah persentasi keterlibatan device dalam negeri, dibuktikan
dengan rata-rata vendor asing yang memasok device 4G baik dari infrastruktur
hingga handset. Industri IT khususnya di bidang konten juga haris dikembangkan,
karena industri ini merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan penggunaan
internet di Indonesia.
B.
Industri Telekomunikasi dan IT
Dari aspek teknis,
industri telekimunikasi telah mulai menyiapkan infrastruktur penggelaran 4G di
Indonesia. Seperti yang telah dilakukan Telkomsel pada KTT APEC di Bali. Namun,
memang persiapan penggelaran jaringan 4G hanya dilakukan di kota-kota besar
saja.
Seiring dengan hal
tersebut tentunya industri IT utamanya pada sektor konten harus dikembangkan
lagi. Perkembangan yang ada pada industri ini dirasa belum cukup, perkembangan
yang ada baru pada aplikasi-aplikasi yang menggunakan koneksi internet untuk
membantu kegiatan sehari hari seperti aplikasi Gojek, uber dan lain lain.
C.
Masyarakat Pengguna
Dari sisi user
atau pengguna sudah ada sebagian masyarakat yang sudah aware terhadap teknologi
4G ini. Namun secara umum, handset 4G yang dimiliki oleh masyarakat masih
tergolong sedikit jumlahnya hanya sekitar 200 ribu pelanggan yang memiliki
handset/smartphone 4G.
Permasalahan
dan Tantangan
Kondisi yag telah ada
adalah Industri telekomunikasi telah memulai pembangunan jaringan 4G hingga
saat ini adalah Telkomsel, Indosat serta XL. Namun, dalam implementasi saat ini
jaringan 4G masih bekerja pada spektrum frekuensi 900Mhz. Spektrum frekuensi
tersebut lebih rendah dibandigkan dengan frekuensi yang digunakan jaringan 3G.
Imbasnya, saa jaringan 4G menggunakan frekuensi yang lebih rendah dibanding 3G
adalah kecepatan data yang juga di bawah 3G. Hal tersebut dikarenakan alokasi
frekuensi yang belum tertata oleh karenanya diperlukan pengaturan alokasi
spektrum frekuensi.
Masalah ini kemudian
berdampak pada keraguan pihak industri untuk menggelar jaringan 4G apalagi
seperti yang terjadi pada teknologi 3G dimana banyak provider yang belum
memperoleh BEP dari penggelaran infrastruktur jaringan 3G.
Tantangan yang dihadapi
adalah bagaimana memastikan teknologi 4G dapat diimplementasikan dengan baik di
Indonesia. Untuk itu perlu dipastikan bahwa standar teknologi 4G di dunia bisa
diterapkan di penerapan jaringan 4G di Indonesia. Seperti misalnya alokasi
frekuensi harus disesuaikan dengan standar yang digunakan dunia, sehingga
frekuensi 1800MHz harus diterapkan agar teknologi 4G dapat dioptimalkan.
Selanjutnya adalah
bagaimana menciptakan iklim yang baik bagi dunia bisnis dan usaha yang dapat
mendukung pemanfaatan jaringan 4G yang telah dipasang, sehingga BEP dari
infrastruktur jaringan 4G dapat dicapai oleh setiap provider yang membangun
jaringan. Solusinya diantaranya adalah dengan mengembangkan industri konten
sehingga masyarakat dapat memanfaatkan jaringan 4G untuk kebutuhannya.
Share This Article
0 comments:
Posting Komentar