Pages

Selasa, 10 Mei 2016

Kesiapan Penerapan 4G di Indonesia

Pendahuluan
Internet saat ini menjadi salah satu kebutuhan masyarakat untuk mendukung setiap aktivirasnya sehari-hari. Di era yang serba digital ini hampir semua lini kehidupan membutuhkan koneksi internet. Mulai digunakan untuk mengakses informasi, komunikasi maupun untuk pengembangan usaha dan bisnis. Didukung dengan sifat kebanyakan orang Indonesia yang cenderung konsumtif, membuat pertumbuhan kebbutuhan akan permintaan akses internet yang lebih cepat.
Tidak dipungkiri bahwa memang teknologi seluler di dunia berkembang sangat cepat. Penemu menemukan pengembangan bagaimana cara mengirimkan data melalui media udara untuk mendukung dan mengarah pada peningkatak kecepatan akses dan kapasitas data. Dengan adanya kemajuan teknologi telekomunikasi khususnya seluler di dunia, secara tidak langsung menambah demand masyarakat Indonesia untuk dapat merasakan teknologi tersebut.
Dengan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar. Serta penetrasi pasar seluler yang masih potensial (existing 50%). Kemudian demand dari masyarakat untuk menggunakan kecepatan yang lebih tinggi. Maka penggunaan 4G di Indonesia tidak bisa dibendung lagi.
Kesiapan Penerapan 4G
Sebelum penggelaran jaringan 4G serta launching secara resmi. Tentunya Indonesia perlu menyiapkan beberapa hal untuk mendukung jaringan 4G di Indonesia. Persiapan-persiapan tersebut dapat dianalisis dari aspek stakeholder atau pihak pihak yang berperan dalam penerapan Jaringan 4G di Indonesia. Stakeholder yang berperan dalam penerapan jaringan 4G di Indonesia daiantaranya adalah pemerintah, industri telekomunikasi dan IT serta masyarakat pengguna.
A.      Pemerintah
Pemerintah Indonesia bertugas sebagai pihak yang bertanggung jawab memberi regulasi terhadap industri yang ada di Indonesia, termasuk industri telekomunikasi. Regulasi yang diatur diantaranya adalah pengaturan alokasi frekuensi. Pemerintah juga bertanggung jawab untuk menumbuhkan industri lokal kaitannya dengan manufaktur telekomunikasi serta industri konten yang secara tidak langsung mempengaruhi penerapan 4G di Indonesia.
Pasalnya Indonesia dinilai masih lemah persentasi keterlibatan device dalam negeri, dibuktikan dengan rata-rata vendor asing yang memasok device 4G baik dari infrastruktur hingga handset. Industri IT khususnya di bidang konten juga haris dikembangkan, karena industri ini merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan penggunaan internet di Indonesia.

B.      Industri Telekomunikasi dan IT
Dari aspek teknis, industri telekimunikasi telah mulai menyiapkan infrastruktur penggelaran 4G di Indonesia. Seperti yang telah dilakukan Telkomsel pada KTT APEC di Bali. Namun, memang persiapan penggelaran jaringan 4G hanya dilakukan di kota-kota besar saja.
Seiring dengan hal tersebut tentunya industri IT utamanya pada sektor konten harus dikembangkan lagi. Perkembangan yang ada pada industri ini dirasa belum cukup, perkembangan yang ada baru pada aplikasi-aplikasi yang menggunakan koneksi internet untuk membantu kegiatan sehari hari seperti aplikasi Gojek, uber dan lain lain.


C.      Masyarakat Pengguna
Dari sisi user atau pengguna sudah ada sebagian masyarakat yang sudah aware terhadap teknologi 4G ini. Namun secara umum, handset 4G yang dimiliki oleh masyarakat masih tergolong sedikit jumlahnya hanya sekitar 200 ribu pelanggan yang memiliki handset/smartphone 4G.

Permasalahan dan Tantangan
Kondisi yag telah ada adalah Industri telekomunikasi telah memulai pembangunan jaringan 4G hingga saat ini adalah Telkomsel, Indosat serta XL. Namun, dalam implementasi saat ini jaringan 4G masih bekerja pada spektrum frekuensi 900Mhz. Spektrum frekuensi tersebut lebih rendah dibandigkan dengan frekuensi yang digunakan jaringan 3G. Imbasnya, saa jaringan 4G menggunakan frekuensi yang lebih rendah dibanding 3G adalah kecepatan data yang juga di bawah 3G. Hal tersebut dikarenakan alokasi frekuensi yang belum tertata oleh karenanya diperlukan pengaturan alokasi spektrum frekuensi.
Masalah ini kemudian berdampak pada keraguan pihak industri untuk menggelar jaringan 4G apalagi seperti yang terjadi pada teknologi 3G dimana banyak provider yang belum memperoleh BEP dari penggelaran infrastruktur jaringan 3G.
Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memastikan teknologi 4G dapat diimplementasikan dengan baik di Indonesia. Untuk itu perlu dipastikan bahwa standar teknologi 4G di dunia bisa diterapkan di penerapan jaringan 4G di Indonesia. Seperti misalnya alokasi frekuensi harus disesuaikan dengan standar yang digunakan dunia, sehingga frekuensi 1800MHz harus diterapkan agar teknologi 4G dapat dioptimalkan.

Selanjutnya adalah bagaimana menciptakan iklim yang baik bagi dunia bisnis dan usaha yang dapat mendukung pemanfaatan jaringan 4G yang telah dipasang, sehingga BEP dari infrastruktur jaringan 4G dapat dicapai oleh setiap provider yang membangun jaringan. Solusinya diantaranya adalah dengan mengembangkan industri konten sehingga masyarakat dapat memanfaatkan jaringan 4G untuk kebutuhannya.

Share This Article


0 comments:

Posting Komentar