Pages

Selasa, 18 Januari 2011

Piala AFF 2010

Kejuaraan Piala AFF telah usai, banyak sekali kebanggaan terhadap timnas dan juga banyak sekali kekecewaan terhadap PSSI. Mulai dari pengelolaan ticketing yang tidak profesional sampai ketidakbecusan PSSI dalam membina timnas menjadi juara.
Prediksi dimana-mana menunjukkan timnas berpeluang menjadi juara piala AFF tahun ini, setelah percaya diri melenggang ke partai puncak dengan skor sempurna pada penyisihan serta semifinal. Namun, sayang sekali tahun ini kita kembali tidak bisa membawa trophy pertandingan sepak bola paling bergengsi di Asia tenggara itu. Untuk kali ke empat kita berhasil masuk ke babak puncak, tetapi kita belum bisa menjadi juara.





Setelah mengalahkan filipina di partai semifinal proyek “politisasi” kepada timnas dilakukan. Mulai dari pertemuan dengan pemimpin salah satu partai hingga acara doa bersama. Pada sela-sela acara tersebut para pemain timnas bak boneka yang dapat seenaknya ditarik dan dicubit oleh para fans, yang membuat para pemain timnas lama-lama menjadi geram. Contohnya Irfan bachdim yang menunjukkan ekspresi ketidaknyamannya ketika dicubit pipinya oleh seorang fans.



Sebenarnya doa bersama untuk kemenangan timnas boleh-boleh saja. Namun bukankah akan lebih bijak bila timnas dipersilakan ke hotel untuk istirahat dan tidak diboyong kesana-kesini.
Tekanan yang sangat berat dari negeri sendiri, kondisi yang tidak fit karena capek diboyong kesana-kesini, pujian berlebihan dari mana-mana yang merupakan sebuah beban bagi timnas, beban karena takut mengecewakan masyarakat, ditambah atmosfer pertandingan yang tidak mendukung di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Membuat timnas tampil tak percaya diri dan tidak se-agresif biasanya. Dan akhirnya tidak tanggung-tanggung kalah 3 – 0.
Dari sekian tulisan di atas, saya menyadari mengapa timnas sulit mencetak gol pada final leg kedua di SUGBK selain karna faktor underpreasure dan juga ketidakberuntungan timnas. Tuhan tak mengijinkan kita jadi juara karena Dia tahu FAM lebih baik daripada PSSI, meskipun timnas malaysia tidak lebih baik daripada timnas Indonesia. Majulah dunia persepak-bolaan Indonesia.
Share This Article


0 comments:

Posting Komentar